MAKALAHTENTANG MUSIK TRADISIONAL. IIF, 2019. IF Channel. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 31 Full PDFs related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. Download Full PDF Package.
Tuhanseru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri judul "MUSIK TRADISIONAL ". Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa
Masyarakatbanyak yang menyamakan calung dengan angklung, karena melihat bentuknya yang hampir sama. Padahal, meskipun hampir sama, namun cara membunyikan alat musik tersebut sangat berbeda. Angklung agar keluar bunyinya hanya digoyangkan, sedangkan calung harus dengan cara memukul batang-batang bambu. 5. Kolintang.
Sasandomerupakan alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). ada beberapa versi cerita yang mengisahkan tentang awal mula Sasando ini. Salah satu cerita yang banyak berkembang di masyarakat adalah kisah Sangguanayang terdampar di Pulau Ndana dan jatuh cinta dengan putri Raja. Mengetahui Sangguana jatuh cinta
PENGERTIANMUSIK DAERAH. Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop. Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah- daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya).
resep bolu jadul 4 telur anti gagal. KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat allah swt,atas limpahan rahmat dan hidayah_Nya kepada penulis sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “SENI MUSIK TRADISIONAL “.penulis membuat makalah bertujuan untuk mengetahui berbagai macam alat musik tradisional didaerah dari makalah ini dapat berguna bagi penulis dan seluruh pembaca. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada guru sekolah mata pelajaran ” S E N I ” Bapak MUSTARING, yang telah memberikan bimbingan dan saran yang berharga dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terlaksana dengan baik. Penulis menyadari dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih mengalami kekurangan baik dari segi isi maupun dari itu ,kami memerlukan kritik dan saran dari bapak dan teman-teman sekalian demi sempurnanya makalah ini supaya dapat menjadi bekal saya dalam berkarya. Sengkang,Oktober 2011 Penulis DAFTAR I S I KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………… 1 DAFTAR I S I ………………………………………………………………………………………. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………….. 3 B. Tujuan Mengamati Alat Musik Tradisional …………………………………………………… 3 BAB II MUSIK TRADISIONAL A. Sejarah Perkembangan Alat Musik Tradisional …………………………………………….. 4 B. Jenis jenis Alat Musik Tradisional daerah …………………………………………………… 4 C. Perbedaan Alat Musik Tradisional dengan Alat Musik Lainnya ……………………………….. 5 D. Fungsi Alat Musik Tradisional …………………………………………………………………. 5 E. Cara Penyajian Alat Musik Tradisional …………………. 6 F. Peran Alat Musik Tradisional …………………………….. 6 BAB III PENUTUP Kesimpulan ………………………………………………………. 8 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mempelajari alat musik Tradisional diperlukan hal dan bakat tertentu ataupun dengan cara belajar dengan tekun,kita sebagai manusia tentu kita mempunyai kelebihan - kelebihan tertentu,pada kelebihan yang kita miliki kita tentu ingin akan lebih tingkatkan dan kelebihan yang dimiliki oleh orang lain tentu kita tertarik,untuk mempelajarinya maka dari itu kita sebagai manusia saling melengkapi atau saling membutuhkan seperti pula alat musik juga saling melengkapi,perpaduan antara alat musik yang satu dengan alat musik yang lain. , contoh bahwa perkembangan music semakin maju,selain itu faktor kemauanlah yang sangat mempengaruhi ketertarikan seseorang terhadap seseorang terhadap alat musik,kemudian faktor penyedian alat musik yang dibutuhkan juga dapat mempengaruhi karena bila mana tidak ada alat musik yang tersedia maka sangat sulitlah seseorang mempelajari cara memainkan suatu alat musik. B. Tujuan Mengamati Alat Musik Tradisional Dalam kehidupan sehari hari kita sering memperhatikan seseorang yang memainkan Alat Musik dan disaat melihat hal tersebut pastilah kita merasa tertarik ,maka dari itulah kita mengamati alat musik dan adapun tujuan kita mengamati alat musik tradisional yaitu untuk mengetahui asal,bentuk,cara memainkan,bunyi dan nilai seninya, maksud dari mengamati mengetahui asalnya berarti kita ingin mengetahui asal/tempat alat musik tersebut,mengetahui bentuknya berarti kita merasa ingin mengetahui model/bentuk alat musik tersebut cara memainkannya berarti rasa ingin tahu terhadap tatanan cara memainkan dan mempertunjukkan alat musik yang kita mainkan. Bunyi artinya kita ingin mengetahui irama bunyi dari alat musik yang kita amat Nilai seninya bermaksud apakah alat musik tersebut memiliki nilai seni yang tinggi atau kurang dan lain-lain. BAB II MUSIK TRADISIONAL A. Sejarah Perkembangan Alat Musik Secara umum sejarah perkembangan musik dapat dibagi 2 yaitu periode • Zaman sebelum Masehi • Zaman sesudah Masehi 1. Zaman sebelum Masehi Zaman Antik Corak dan jenisalat musik pada zaman tidak banyak meninggalkan bukti sejarah sehingga sedikit diketahui musiknya tergolong etis dan religius ,yaitu hanya untuk kepentingan upacara terhadap roh nenek monyang dan para dewa. 2. Zaman sesudah Masehi Zaman Baru Perkembangan musik di zaman ini dibagiatas tiga periode yaitu a Zaman Lamatahun 1 sampai 1000 Musik pada zaman ini umumnya digunakan untuk kepentingan ibadah kerohanian. Dengan menggunakan musik vocal satu suara. b Zaman pertengahan tahun1000 sampai 15000 Pada zamman ini musik sudah mulai memasuki hal-hal yang bersifat keduniawian misalnya lagu dan nyayian. c Zaman Aktual Peiode ini rentetan dari tahun 1500 sampai dengan sekarang yang dapat terbagi 4 yaitu 1 Zaman Batok dan Rokokok 2 Zaman Romantik 3 Zaman seni Modern 4 Zaman Modren B. Jenis jenis Alat Musik Tradisional Daerah Alat musik yang yang ada di indonesia ada berbagai macam tergantung dari ciri khas dari daerah–daerah tertentu ,namun terbentuknya suatu alat musik juga dipengaruhi oleh faktor dari luar baik dari luar daerah ataupun luar negeri semua itu didapatkan dari hasil keragaman budaya didunia. Adapun alat musik yang ada di daerah kabupaten Wajo ini adalah sebagai berikut 1. Kecapi 2. Suling Bambu 3. Genggong 4. Pitu-pitu 5. Ana beccing 6. Gong 7. Padendang 8. Gendang Dari beberapa alat musik yang terdapat di beberapadaerah di Kabupaten Wajo diatas semua terbentuk karena adanya jiwa seni dan berbagai unsur lainya ataupun pengaruh dari luar . C. Perbedaan Alat Musik Tradisional dengan Alat Musik Lainya Dalam kehidupan masyarakat kita sudah pahami berbagai perbedaan antara alat Musik Tradisional dan alat musik lainya. Pada alat musik tradisional sudah memiliki solmisasi dan tangga nada sama seperti musik modern akan tetapi juga memeliki perbedaan ,adapun perbedaan itu seperti pada alat musik tradisional zaman dulu ada yang tidak memiliki tangga nada dan alat yang digunakan juga biasanya didapatkan dari alam ataupun dibuat sendiri dengan menggunakan tehnik-tehnik tertentu. Selain itu alat musik tradisional juga sering digunakan pada acara tertentu Misalnya acara adat atau pesta rakyat dan lain-lain,sedangkan alat musik lainya /modern biasa digunakan pada kegiatan atau acara yang bersifat baru atau sudah modern. D. Fungsi Alat Musik Tradisional Musik tradisional adalah musik rakyat secara turun temurun lahir dan berkembang dari Budaya daerah. 1. Sebagai alat pengiring upacara adat daerah misalnya perkawinan adat bugis Wajo . 2. Sebagai sarana hiburan misalnya Simponi kecapi dan lain-lain. 3. Sebagai sarana pendidikan . Beberapa contoh alat musik tradisional beserta contohnya ,yang ada di Kabupaten wajo antara lain sebagai beikut 1. Kecapi sebagai medai hiburan ,pelajaran dan pertunjukan yang biasa digunakanpad pertunjukan tari 2. Padendang digunakan umtuk memeriahkan acara adat seperti pesta panen 3. Suling sebagai hiburan yang biasanya digunakan untuk mengiringi alat musik lain 4. Pitu-pitu sebagai media hiburan pad permainan layang-layang E. Cara Penyajian Alat Musik Tradisional Alat musik tradisional biasanya dipertunjukkan pada saat ada acara-acara tertentu dan cara penyanjianya setiap alat musik mempunyai nilai-nilai seni yang berbeda namun mempunyai tujuan yang sama dalam hal hiburan dalam hal ini kita dapat mengatakan penyajianya alat musik tradisional itu dapat dilakukan dalam bentuk pertunjukan dalam hal ini menyangkut semua alat musik tradisional. Baik itu bersifat kuno ataupun sudah diperbaharui maka dari itu penyajianya alat musik Tradisional dapat dilakukan denga berbagai memiliki tujuan yang bermanfaat misalnya ada sekelompok orang yang mempetunjukkan suatu kesenian musik yang bersifat lama ataupun baru pastilah anggota dari sekelompok orang tersebut menilai suatu pertunjukan yang sangat baik dan bertujuan menarik perhatian penonton/pendengar. Jadi,sebagai kesimpulan penyajian alat musik tradisional dapat dilakukan dengan cara tertentu. F. Peran Alat Musik Bagi Masyarakat Dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai manusia biasa pastilah membuthkan berbagai hiburan diantaranya mendengarkan musik atau alat musik. Maka dari itu bila tidak ada yang namanya alat musik maka apakah yang terjadi pad lingkungan masyarakat !pastilah orang menjadi strees karena hiburan merupakan suatu cara menghilangkan strees dan lain-lain. Menurut pendapat saya sendiri peranan alat musik bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai media hiburan,Pertunjukan dan pendidikan; a. Sebagai hiburan Hal ini berarti kalau musik merupakan salah satu media hiburan yang bermanfaat bagi manusia yang mendengarkanya; b. Sebagai pertunjukan Maksud dari musik sebagai pertunjukan yaitu musik dapat digunakan sebagai suatu hal yang dapat dipertontonkan didepan orang banyak; c. Sebagai pendidikan Artinya musik itu juga dapat dipelajari misalnya asalnya,cara penggunaanya,bunyinya hingga manfaatnya; BAB III P E N U T U P KESIMPULAN Dari berbagai hal diatas kita dapat menentukan kesimpuan dari makalah ini yaitu • Alat musik tradisional itu pada umumnya tidak memiliki tangga nada karena pada zaman dulu belum ada solmisasi hanya pembaharuanlah yang mengakibatkan terbentuknya alat musik alat musik tradisional yang bersifat modern. • Bila kita amati kita hanya bisa menikmati keindahan bunyinya saja,tetapi kita juga bisa mencoba memahami pesan yang terkandung didalamnya,ciri khas,fungsi dan kegunaan,sejarah dan perkembangan tari tersebut serta hubungan musik dalam kehidupan manusia. • Selain itu fungsi dan bentuk alat musik itu berbeda-beda/tidak sama dengan alat musik lainnya baik dari segi bentuk,asal,bunyi hingga cara memainkanya.
Alat musik sasando – Di Indonesia terdapat berbagai macam alat musik daerah. Salah satu alat musik tradisional daerah yang cukup terkenal ialah sasando. Alat musik sasando berasal dari kebudayaan Rote, Nusa Tenggara Timur. Masyarakat Rote biasanya menyebutnya Sasandu, maksudnya yaitu alat yang berbunyi atau bergetar. Dalam bahasa Kupang sering disebut juga sasando. Alat musik berdawai ini dapat dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari-jemari tangan kita. Berdasarkan cerita yang ada, alat musik sasando telah digunakan oleh kalangan masyarakat Rote semenjak abad ke-7. Sasando dibuat dengan bahan utama yaitu bambu yang membentuk sebuah tabung panjang. Kemudian dibagian tengah, melingkar dari bawah ke atas di pasang penyangga atau ganjalan dalam bahasa rote namanya senda sebagai tempat bertumpunya dawai atau senar-senar yang direntangkan mengelilingi tabung bambu. Pada setiap petikan dawai ataupun senar, senda ini akan mengeluarkan nada yang berbeda-beda. Awalnya, alat untuk menyetam dawai terbuat dari bahan kayu. Caranya dengan memutar alat penyetam tersebut lalu diketok untuk mengatur nada yang sesuai. Selanjutnya tabung sasando tersebut diletakkan dalam sebuah haik. Haik adalah sebuah anyaman dari daun lontar yang digunakan sebagai wadah dari sasando. Fungsi dari haik ini adalah sebagai resosansi alat musik sasando. Sejarah Alat Musik Sasando Gambar via Berdasarkan cerita di masyarkat yang ada, alat musik sasando ini telah ada sejak Pulau Rote masih menjadi bagian kerajaan di wilayah tersebut. Konon sasandi ini merupakan sebuah hadiah untuk diberikan kepada seorang puteri raja yang menginginkan sebuah alat musik dengan suara yang merdu. Alkisah ada seorang pemuda bernama Sangguana sedang mendapatkan musibah saat ia sedang pergi melaut. Sangguana terdampar di sebuah Pulau Ndana. Mengetahui ada seseorang tidak dikenal terdampar di wilayah mereka, penduduk setempat pun membawa Sangguan ke hadapan sang raja. Selama berada di istana, Sangguana menunjukkan bakat seni luar biasa yang dimilikinya sampai-sampai ia pun diizinkan untuk tetap tinggal oleh sang raja. Semakin hari, bakat seni yang dimilikinya semakin berkembang dan membuat hati sang Putri raja terpikat dengan keahlian yang dimilikinya tersebut. Hingga pada sebuah kesempatan Sangguana diminta oleh Putri untuk menciptakannya sebuah alat musik yang belum pernah ada dan belum pernah juga dimainkan oleh orang lain. Tidak keberatan, Sangguana pun menyanggupi permintaan sang Puteri raja tersebut. Kemudian pada suatu malam Sangguana bermimpi menciptakan sebuah alat musik yang memiliki bentuk sangat indah dan saat dimainkan alat tersebut dapatmenciptakan suara yang sangat merdu. Dari sebuah mimpi tentang alat musik tersebutlah Sangguana mendapatkan sebuah inspirasi dan kemudian membuat alat musik sesuai dengan mimpinya. Sebuah alat musik terbuat dari bilahan bambu dan daun lontar yang belum pernah ada sebelumnya pun berhasil diciptakan oleh Sangguana. Sebuah alat musik hasil ciptaanya tersebut diberi nama “Sandu”. Kemudain Sangguana memainkan alat musik tersebut di hadapan sang Putri dengan memainkan sebuah lagu berjudul “ Sari Sandu”. Sang Putri terlihat sangat menikamati lagu yang dimainkan oleh Sangguana. Akhirnya alat musik ciptaannya tersebut diberikan kepada sang Putri Raja sebagai bentuk hadiah. Kemudian Putri memberi nama alat musik tersebut dengan nama Depo Hitu yang maksudnya adalah dalam sekali petikan, tujuh dawai dapat bergetar sekaligus. Jenis-jenis Alat Musik Sasando Gambar via Dahulu jenis alat musik Sasando dapat dibedakan berdasarkan dari dawai yang dimiliknya. Misalnya seperti Sasando Engkel yang mempunyai 28 dawai, Sasando Dobel yang mempunyai 56 sampai 84 dawai, ataupun jenis Sasando Biola yang secara umun dapat kita jumpai. Pada saat ini terdapat banyak sekali jenis atau varian dari alat musik Sasando. Bahkan telah banyak juga dipasaran Sasando elektrik yang terbuat dari bahan yang lebih kuat. Tujuan dari pembatan Sasando dengan jenis ini pastinya sebagai langkah untuk tetap dapat melestarikan alat musik tradisional Sasando agar dapat berkembang lebih jauh lagi.
Alat Musik Sasando – Apa saja alat musik tradisional yang Grameds ketahui? Nah, Sasando adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur NTT. Alat musik Sasando ini memiliki sejarah dan nilai-nilai budaya yang perlu Grameds kenali sebagai upaya melestarikan budaya bangsa. Beberapa waktu lalu, Sasando sempat diklaim sebagai alat musik milik negara Sri Lanka. Nah itulah sebabnya Grameds sebagai generasi bangsa wajib mengetahui apa itu Sasando. Simak informasi lengkapnya tentang alat musik tradisional Sasando berikut ini Mengenal Alat Musik SasandoSejarah Lahirnya Alat Musik Sasando1. Cerita 12. Cerita 23. Cerita 34. Cerita 4Bentuk Alat Musik Sasando yang UnikJenis-Jenis Alat Musik Sasandoa. Sasando Gongb. Sasando Biolac. Sasando ElektrikCara Memainkan Alat Musik SasandoBuku Terkait MusikArtikel Terkait Musik Mengenal Alat Musik Sasando Alat musik Sasando lahir dari Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur NTT. Alat musik ini merupakan produk budaya lokal yang sudah terkenal di luar negeri. Sasando adalah alat musik petik yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik ini hampir sama dengan kecapi atau harpa pada musik tradisional lainnya. Namun, Sasando memiliki suara yang unik. Sasando biasanya dimainkan dengan kedua tangan dari arah yang berlawanan. Tangan kanan digunakan untuk memainkan akord dan tangan kiri digunakan untuk memainkan bass atau melodi. Bermain Sasando membutuhkan keterampilan dan harmoni untuk menghasilkan suara yang merdu. Mereka yang memainkan Sasando membutuhkan latihan dan keterampilan untuk memainkan alat musik ini. Keterampilan tangan mempengaruhi tempo dan suara sasando. Sasando, sebagai kekayaan budaya Indonesia, memiliki implikasi penting bagi kehidupan masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari nilai sejarah yang terkandung sebagai bagian penting dari kehidupan bangsa Indonesia. Sasando memiliki suara indah yang menangkap dan mengekspresikan berbagai nuansa dan emosi. Oleh karena itu, di daerah asalnya, sasando digunakan sebagai musik ringan untuk mengekspresikan kesedihan dan keceriaan. Generasi bangsa perlu memahami Sasando dalam kehidupan masyarakat. Selain itu juga perenungan internal sebagai cara untuk memahami abstraksi. Pada tataran fungsional, kehadiran Sasando dalam kehidupan masyarakat dapat dimaknai melalui apa yang disebut nilai intrinsik dan ekstrinsik sebagai bagian dari pemahaman peristiwa akustik musik Sasando itu sendiri. Sasando adalah alat musik petik yang unik karena tali kawat adalah sumber suaranya. Sasando terikat cincin ke resonator pertama dan, sebagai fitur khusus, dilengkapi resonator kedua yang terbuat dari daun lontar yang juga berfungsi sebagai aksesori. Banyak pohon lontar yang tumbuh liar di dalam dan sekitar Timor, Yakni terdiri dari dataran dan perbukitan yang sangat tipis, tetapi jenis pohon lain tidak mudah tumbuh di daerah ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika penduduk setempat sangat bergantung pada pohon lontar selain hasil laut. Ini menumbuhkan apa yang disebut budaya lontar. Hal ini memungkinkan semua bagian tumbuhan lontar digunakan setiap hari. Buah mudanya dimakan, batang pohon digunakan sebagai bahan bangunan, akar digunakan sebagai obat, dan daun digunakan sebagai kerajinan tangan. Contohnya wadah air seperti tempat air yang disebut haik, gayung, topi, sandal, dan atap. Yang lebih istimewa, lontar bisa digunakan untuk resonator serta aksesoris alat musik Sasando. Daun lontar sangat keras dan tahan lama. Sebelum penemuan kertas, daun lontar digunakan untuk memo dan prasasti di negara-negara Asia seperti India, Pakistan, Bangladesh, Jawa dan Bali. Dalam praktiknya, alat musik Sasando memiliki nilai moral, nilai religius,nilai pendidikan, nilai adat istiadat, dan nilai spiritual atau harapan. Itulah sebabnya masyarakat NTT, juga bangsa Indonesia terus melestarikan musik tradisional ini yang memiliki sejarah panjang dari perkembangan zaman. Alat musik Sasando yang juga biasa disebut sasandu suara yang dihasilkan dari getaran adalah hasil inspirasi dan interaksi penemunya dengan alam. Dari legenda yang diceritakan orang Rote, terdapat berbagai versi sejarah asal muasal alat musik ini, seperti berikut ini. 1. Cerita 1 Awal mulanya, konon ketika seorang pemuda bernama Sangguana 1950-an terdampar di perairan Pulau Ndana dan dibawa oleh penduduk ke hadapan Raja di Istana. Selama tinggal di istana ini, bakat seni Sangguana dengan cepat diketahui banyak orang dan sang putri terpesona dengan kemampuannya tersebut. Dia meminta Sangguana untuk membuat alat yang belum pernah ada sebelumnya. Suatu malam, Sanguana bermimpi memainkan alat musik dengan bentuk dan suara yang indah. Terinspirasi oleh mimpi ini, Sangguana menciptakan alat musik yang disebut Sandu artinya “bergetar”. Sambil memainkannya, sang putri bertanya lagu apa yang sedang dimainkan dan Sangguana menjawab “Sari Sandu”. Dia memberikan instrumen ini kepada sang putri. Sang putri kemudian menamakannya Depo Hitu. Artinya, begitu senarnya dipetik, maka tujuh senarnya bergetar Yusuf Nggebu dan diterbitkan secara online pada tahun 2002 di Harian Kompas. 2. Cerita 2 Alat musik Sasando ditemukan oleh dua orang gembala bernama Lumbilang dan Balilang diriwayatkan oleh Jeremiah Parr. Mereka membawa daun lontar saat makan rerumputan dengan domba, dan memetik daun lontar untuk mendapatkan air saat haus di siang hari. Untuk melipat bagian tengah lembaran kuning muda, maka harus melepas lembaran itu. Jika ingin mengendorkannya, mereka akan kencangkan talinya. Jika menariknya terlalu keras, maka akan terdengar nada yang berbeda. Namun karena sering putus, jadi keduanya mencukil lidi-lidi itu. Seiring waktu, ditemukan bahwa jika dikaitkan yang ketat menghasilkan nada tinggi dan sebaliknya jika diperpanjang menghasilkan nada rendah Sasando Rote, 17 Januari 2008. 3. Cerita 3 Alat musik Sasando ini didirikan oleh dua orang sahabat, yakni seorang penggembala dan peminum tuak bernama Lunggi dan Balok Ama Sina. Ketika mereka sedang membuat haik dari daun lontar, ada beberapa benang atau fisik di antara jari-jari daun lontar yang mengeluarkan suara saat dikencangkan. Dari pengalaman inilah dua orang sahabat tersebut mulai memetik tulang daun lontar dan menghancurkannya dengan tongkat kayu untuk membuat alat musik petik yang bisa meniru suara dan nada suara gong. Kedengarannya tidak bagus, jadi mereka menggantinya dengan tongkat bambu, mengupasnya dan menutupinya dengan tongkat kayu Djoni LK Theedens; Sasando dan Orang Rote, Timex, 8 September 2009. 4. Cerita 4 Samuel Ndung, juga dikenal sebagai Sembe Feok 1897-1990 adalah seorang manahelo pakar silsilah dan puisi di Rote Barat mengungkapkan bahwa penemu Sasando adalah seorang pria bernama Pupuk Soroba. Dia melihat seekor laba-laba besar bermain di sarang dan mengeluarkan suara yang indah. Dari situlah dia terinspirasi untuk membuat Alat musik Sasando ini. Berdasarkan pengalamannya, ia ingin membuat perangkat yang bisa menghasilkan suara yang indah. Untuk mewujudkan ide tersebut, Pupuk Soroba pertama-tama mengambil lidi-lidi yang terbuat dari daun lontar mentah, kemudian mencungkilnya untuk disenda dan memetiknya. Ide Soroba berkembang, akhirnya potongan bambu itu ditempelkan pada haik dari daun lontar. Dawai atau senar dibuat dari serat kayu beringin dan kulit musang kering sehingga mengeluarkan suara yang lebih keras. Paul A. Gantung; Sasando, Alat Musik Tradisional Ndao Merah, CV-Verlag. Kairo. Karena pembuatan Sasando terinspirasi dari pekerjaan laba-laba, ada mitos di tengah masyarakat Rote jika ingin bisa bermain Sasando maka harus menangkap laba-laba dan meremasnya di bagian jari-jari dengan minyak kelapa. Itulah sebabnya instrumen yang sudah di pasang di haik akan beresonansi. Sehingga instrumen ini beresonansi dan diberi nama Sandu atau Sanu, yang berarti getaran atau meronta. Selain itu, alat ini disebut sasando karena merupakan pengulangan dari sasando atau sanusanu yang artinya bergetar berulang kali. Sasando masuk dalam jenis Sitar Tabung Bambu jika dilihat dalam bidang organologi ilmu alat musik. Menurut ahli musik, sitar tabung bambu adalah instrumen asli di Asia Tenggara Filipina, Indonesia, dll dan juga ditemukan di Madagaskar sebagai Valiha atau Ali yang dibawa dari Asia Tenggara oleh migrasi penduduk Stanley Sadiebed. The New Grove Dictionary of Musical Instrument. Perkembangan alat musik Sasando terus berlanjut dari waktu ke waktu, Hingga mengalami perubahan pada bentuk senar dan peningkatan kualitas suaranya. Fifik telah berpindah dari tulangan daun lontar, kulit bambu menjadi senar kawat, senar tunggal menjadi senar ganda, akustik ke peralatan elektronik, sasando gong menjadi sasando biola. Perkembangan tersebut adalah bentuk perubahan Sasando sebagai alat musik tradisional yang menggabungkan teknologi modern. Kemampuan dan semangat memodifikasi Sasando mencerminkan kepribadian dan etos kerja orang Rote yang sangat dinamis dalam musik mereka. Bentuk Alat Musik Sasando yang Unik Bentuk alat musik Sasando memang sangat unik, yaitu bentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu khusus. Ada cara untuk memasang dawai di bagian bawah dan atas. Atasan ini digunakan untuk mengencangkan senar. Di tengah bambu terdapat penyangga senda untuk merentangkan senar. Senda ini memiliki fungsi untuk mengatur tangga dan nada atau timbrenya. Tangga dan nada ini dihasilkan dari petikan senar yang berbeda. Wadahnya terbuat dari anyaman daun lontar atau disebut dengan Haik. Fungsi haik ini adalah untuk menciptakan resonansi getaran yang menimbulkan bunyi. Komponen utama sasando adalah bambu, yang berbentuk tabung panjang, di mana pilar atau baji yang disebut dawai akan melingkar dari atas ke bawah, dan senar direntangkan di sekitar bambu. Bagian senda ini akan memberikan nada yang berbeda untuk setiap alat musik gesek yang dipetik. Awalnya, alat penyetel dawai terbuat dari kayu dan harus diputar lalu dipukul untuk mengatur nada yang benar. Sepintas bentuk sasando mirip dengan alat musik petik lainnya, seperti biola, gitar dan kecapi. Namun sasando terbuat dari bambu dan bodinya terbuat dari anyaman lontar. Sehingga memiliki suara melodi yang unik. Sasando merupakan alat musik tradisional yang membutuhkan perawatan rutin. Setiap 5 tahun sekali bagian daun lontarnya perlu diganti dengan yang baru karena sifatnya yang mudah berjamur. Pohon Lontar Ini bernama latin Borassus flabellifer atau dikenal juga dengan istilah pohon siwalan. Sejenis tumbuhan palma palma atau pinang-pinangan yang banyak tumbuh di daerah Jawa Timur. Seperti Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi. Dalam praktiknya, pohon ini banyak dimanfaatkan penduduk Nusa Tenggara Timur selain sebagai bahan pembuat alat musik Sasando. Tetapi juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti bahan pembuat kipas, tikar, topi, aneka keranjang, kerajinan, dan tenunan pakaian. Jenis-Jenis Alat Musik Sasando Instrumen sasando terdiri dari beberapa jenis yang dibedakan berdasarkan jumlah senarnya. Ada jenis engkel yang memiliki 28 senar. Ada pula Sasando dobel yang memiliki 56 senar atau 84 senar. Termasuk Sasando Gong, Haik, dan Sasando Biola. Oleh karena itu, suara instrumen sasando sangat berbeda-beda. Hampir semua jenis lagu dapat dimainkan pada instrumen Sasando seperti musik tradisional, pop, slow rock bahkan dangdut. Di setiap daerah, instrumen Sasando berbeda dalam gaya, keterampilan pemain, dan kurangnya sistem penilaian, terutama untuk sasando gong. a. Sasando Gong Sasando Gong yang terkenal di Pulau Rote memiliki nada pentatonis. Biasanya dimainkan dengan irama gong dan dinyanyikan dengan irama khas pulau Rote. Jenis sasando ini adalah 7 senar atau 7 nada dan kemudian berkembang menjadi 11 senar. b. Sasando Biola Sasando Biola lebih berkembang di Kupang. Sasando biola memiliki nada diatonis dan mirip dengan Sasando Gong, tetapi bentuk bambu diameternya lebih besar dari sasando gong dan memiliki lebih banyak senar pada Sasando Biola, sehingga totalnya berjumlah 30 nada, sampai 32 dan 36 string. Sasando Biola memiliki ruang resonansi yang terbuat dari kayu atau multipleks kotak. Mengapa disebut Biola Sasando? Hal ini karena senar awalnya terbuat dari kayu karena nada Sasando meniru nada biola, tetapi harus memainkannya dengan dipukul untuk mendapatkan suara yang benar. Sasando biola kotak ini tidak sepenuhnya berkembang, dan akhirnya Sasando Biola dengan ruang resonator daun lontar, seperti yang sering terlihat dalam 5000 not pada tahun 1992, sehingga menjadi lebih populer. c. Sasando Elektrik Seiring berkembangnya era Sasando Listrik, Sasando juga mulai mengikuti era yang hanya menggunakan bahan-bahan tradisional dan kini tersedia dalam bentuk Sasando Listrik atau Electric. Electric Sasando atau Sasando Listrik diciptakan oleh Arnold Edon. Sasando Elektrik ini termasuk dalam jenis sasando biola yang sedang dikembangkan teknologinya. Sasando tradisional memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan, seperti daun lontar yang rapuh, seringnya muncul jamur di permukaan daun saat musim hujan, dan Sasando yang sangat tenang saat dipetik. Sasando elektrik yang muncul ini tidak menggunakan boks/kotak/peti kayu yang terbuat dari daun kelapa karena tidak memerlukan ruang resonansi untuk berfungsi sebagai wadah. Cara Memainkan Alat Musik Sasando Bagaimana cara memainkan alat musik Sasando? Dari segi bentuk, sasando sebenarnya masih tergolong dalam harpa dan keluarga kecapi. Hal ini dapat dilihat dari cara musik ini dimainkan. Untuk mendapatkan nada, Grameds perlu memainkan senar Sasandonya. Namun demikian, bermain Sasando sangat rumit. Instrumen ini tidak memiliki akor, jadi kamu harus tahu nada mana yang harus dimainkan. Grameds harus memainkan senar sasando dengan kedua tangan. Kunci ditentukan oleh tangan kanan, dan bass atau melodi ditentukan oleh tangan kiri. Untuk membuat nada lain, kamu perlu memainkan senar sasando di kedua arah. Tentu saja, bermain secara profesional membutuhkan waktu yang lama. Gremads perlu banyak latihan dan membiasakan dengan alat musik tradisional ini. Alat musik Sasando sudah jadi kebangaan bangsa Indonesia, sehingga kita perlu melestarikannya, salah satunya dengan belajar cara memainkannya atau mengenal dengan baik tentang musik tradisional tersebut. Jika Grameds ingin lebih mengenal alat musik Sasando dan alat musik tradisional lainnya, maka kamu bisa membaca koleksi bukunya di Sebagai SahabatTanpabatas Gramedia selalu memberikan produk terbaik agar kamu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Lala ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Sasando adalah alat musik berdawai yang memiliki keunikan dalam bentuk dan suaranya. Alat musik heo adalah alat musik tradisional ntt yang termasuk dalam kategori alat musik gesek yaitu cara memainkannya dengan digesek menggunakan busur pada dawainya. Shdc1lv4ueqc M Suku sunda juga memiliki kesenian tradisional yang khas dan beragam selain itu suku sunda memiliki alat musik tradisional seperti rebab kecapi karinding angklung dan tentang alat musik tradisional ntt. Sasando adalah sebuah alat musik tradisional asal pulau timor ntt. Kurangnya media pembelajaran atau informasi tentang cara memainkan alat musik tradisional. Makalah alat musik tradisional bab 1. Salah satu hal yang menunjukan hal tersebut misalnya bisa kita lihat dengan adanya alat musik sasando yang begitu terkenal bahkan hingga ke mancanegara. Cara memainkannya dengan cara dipetik. Alat musik ini dibuat dari bambu dibunyikan dengan cara digoyangkan bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2 3 sampai 4 nada dalam setiap ukuran baik besar maupun kecil. Selain nusa tenggara timur juga dikenal dengan kesenian lokalnya yang berupa kain tenun tari tarian daerah seta alat musik tradisionalnya kali ini saya mencoba memberikan informasi tentang perihal kesenian lokal yang ada di ntt tetapi akan fokus pada alat musik tradisional dari nttnya saja. Heo sendiri terbuat dari kayu yang bagian tengahnya dibuat lubang sehingga membentuk ruang sebagai wadah resonansi sedangkan busur penggesek senar biasanya terbuat dari rambut kuda yang. Alat musik tradisional nusa tenggara timur atau yang biasa disingkat ntt adalah sebuah provinsi yang dikenal sangat kaya akan budaya dan tradisi unik. Alat musik tradisional dari nusa tenggara timur ntt ini menggambarkan tentang citarasa seni yang sangat tinggi dari masyarakat suku asli yang ada di provinsi ini seperti halnya suku sumba suku lamaholot suku atoni suku manggarai suku belu suku rote dan juga suku lio. Angklung adalah alat musik multitonal bernada ganda yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat sunda di pulau jawa bagian barat. Salah satu jenis kekayaan bangsa yang memiliki nilai seni tinggi. Asal tepat dari alat musik ini adalah dari sebuah pulau bernama pulau rote. 13 Alat Musik Tradisional Sumatera Selatan Tambah Pinter 1 Bab I Pendahuluan 1 1 Latar Belakang Bangsa Indonesia Pin Di Alat Musik Tradisional Indonesia Alat Musik Tradisional Provinsi Gorontalo Dtechnoindo Musik Musik Tradisional Budaya Alat Musik Ntt Doc Alat Musik Tradisional 34 Provinsi Indonesia Dan Gambar Bidenk Erz Academia Edu Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Timur Ntt Gps Wisata Indonesia Moko Alat Musik Tradisional Dari Pulau Alor Ntt Negeriku Indonesia 10 Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Timur Lengkap Gambar Dan Penjelasannya Seni Budayaku Pin Di Alat Musik Tradisional Indonesia 9 Jenis Alat Musik Tradisional Sumatera Barat Gambar Dan Penjelasan Berkenalan Dengan 13 Alat Musik Tradisional Maluku Dan Maluku Utara Tifa Alat Musik Tradisional Dari Maluku Dan Papua Negeriku Indonesia Sasando Alat Musik Tradisional Dari Rote Ndao Ntt Negeriku Indonesia Ulasan Lengkap Alat Musik Gambus Sejarah Ciri Khas Hingga Pembuatan Informasi Bsd City Alat Musik Tradisional Papua Lengkap Sejarahnya Alat Musik Tradisional Angklung Musik Tradisional Musik Alat 57 Alat Musik Tradisional Indonesia Beserta Asal Daerahnya Lengkap Mengenal 15 Alat Musik Tradisional Ntt Nusa Tenggara Timur Magis
Alat musik sasando merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia yang cara memainkannya yaitu dengan dipetik, alat musik sasando berasal dari kebudayaan Rote, Nusa Tenggara masyarakat Rote menyebut sasando yaitu “Sasandu” yaitu alat yang berbunyi atau bergetar, dalam bahasa Kupang juga sering disebut dengan sasando,Baca Juga Alat Musik Ceng Ceng Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Harpa Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Gong Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Calung Pengertian, Sejarah dan JenisnyaAlat Musik Cello Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik FU Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Kolintang Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Bonang Pengertian, Sejarah dan JenisnyaAlat Musik Gamelan Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Ganda Pengertian, Sejarah dan FungsinyaAlat Musik Gambus Pengertian, Sejarah dan Fungsinyaalat musik sasando dimainkan dengan cara dipetik menggunakan jari-jari tangan, menurut cerita yang ada instrumen ini telah digunakan oleh kalangan masyarakat Rote sejak abad alat musik dari Rote ini mampu menarik perhatian banyak orang, karena selain suaranya yang merdu, instrumen ini juga memiliki beberapa ciri khas yang unik, alat musik sasando yang terbuat dari bahan bambu yang merupakan bahan utama dari instrumen ini dan membentuk sebuah tabung panjang,kemudian di bagian tengahnya melingkar dari bawah sampai ke atas di pasang penyangga atau ganjalan sebagai tempat bertumpunya dawai atau senar-senar yang direntangkan mengelilingi tabung setiap petikan senar, senda ini akan mengeluarkan nada yang berbeda-beda, awalnya alat untuk menyetem senar terbuat dari bahan kayu, caranya yakni dengan memutarkan alat penyetem terdesebut,kemudian diketok untuk mengatur nada yang sesuai. Selanjutnya, tabung instrumen tersebut diletakkan dalam sebuah haik, haik sendiri merupakan sebuah anyaman dari daun lontar yang digunakan sebagai wadah dari instrumen ini, fungsi dari haik ini yaitu sebagai resonasi instrumen sasando Alat Musik SasandoMenurut dari cerita rakyat yang ada, sasando telah ada sejak Pulau Rote masih menjadi bagian kerajaan di wilayah tersebut, konon instrumen ini merupakan sebuah hadiah untuk diberikan kepada seorang putri raja yang menginginkan sebuah instrumen musik dengan suara yang yang terkenal pun yaitu kisah seorang pemuda bernama Sangguana sedang mendapatkan musibah saat ia sedang pergi melaut, Sangguana terdampat di sebuah Pulau Ndana, mengetahui ada seseorang tidak dikenal terdampar di wilayah mereka, penduduk setempat pun membawa Sangguana ke hadapan Sangguana berada di istana, ia menunjukan bakat seni luar biasa yang dimilikinya sehingga ia pun diizinkan untuk tetap tinggal oleh sang raja, semakin hari bakat seni yang dimiliki oleh Sangguana semakin berkembang, hal tersebut pun berhasil membuat hati sang putri raja terpikat dengan keahlian yang dimilikinya akhirnya Sangguana diminta oleh putri pada sebuah kesempatan untuk menciptakan sebuah instrumen musik yang belum pernah ada, dan belum pernah dimainkan juga oleh orang lain,tetapi Sangguana pun tidak keberatan dan menyanggupi permintaan sang putri raja tersebut, kemudian pada suatu malam Sangguana bermimipi menciptakan sebuah instrumen yang memiliki bentuk sangat indah dan saat dimainkan, alat tersebut dapat menghasilkan suara yang amat sebuah mimpi tentang instrumen tersebut, ia mendapatkan sebuah inspirasi, dan kemudian membuat instrumen sesuai dengan mimpinya, sebuah instrumen musik terbuat dari bilahan bambu dan daun lontar yang belum pernah ada sebelumnya pun berhasil diciptakan instrumen musik hasil ciptaan Sangguana terebut diberi nama “Sandu”, kemudian Sangguana memainkan instrumen tersebut di hadapan sang putri dengan memainkan sebuah lagu yang berjudul “Dari Sandu”, sang putri pun terlihat sangat menikmati lagu yang dimainkan oleh akhirnya instrumen musik ciptaannya tersebut diberikan kepada sang putri raja sebagai bentuk hadaih, kemudian putri memberi nama instrumen tersebut dengan nama “Depo Hitu” yang artinya yaitu “dalam sekali petikan, tujuh dawai dapat bergetar sekaligus”.Jenis-Jenis Alat Musik SasandoPemilihan ataupun penggunaan jenis atau tipe sasando dalam sebuah pertunjukan bergantung pada kebutuhan, maka seseorang pemain sasando diharuskan untuk menguasai kesemua jenis sasando yang sasando banyak bervariasi, hingga hampir terdapat semua jenis musik dapat dimainkan dengan sasando seperti musik pop, tradisional, slow rock, bahkan jenis sasando dapat dibedakan berdasarkan dari jenis tradisional dan jenis modern, yakni sebagai Tradisional1. Sasando EngkelSasando jenis ini memiliki senar atau dawai sebanyak 28 Sasando DobelSasando jenis ini memiliki senar atau dawai sebanyak 56 sampai 84 Sasando BiolaSasando jenis ini memiliki senar atau dawai sebanyak 30 nada, yang kemudian berkembang menjadi 32 dan 36 dawai. Sasando biola ini merupakan sasando yang secara umum dapat kita jumpai, sasando jenis ini memiliki suara yang terdengar mirip seperti jenis ini merupakan sasando yang telah berkembang dengan nada diatonis, sekilas bentuknya sama seperti sasando gong hanya saja diameter bambunya lebih besar, jenis ini diperkirakan mulai berkembang pada abad Sasando GongSasando jenis ini memiliki senar atau dawai sebanyak 7 dawai, yang kemudian berkembang menjadi 11 gong ini mampu menghasilkan suara seperti dengungan suara gong, jenis ini lebih dikenal di Pulau Rote, memiliki nada pentatonik, dan biasanya dimainkan dengan irama gong dan dinyanyikan dengan syair khas Pulau Modern1. Sasando ElektrikSampai sekarang ini, terdapat banyak sekali jenis atau varian dari instrumen sasando, seperti contohnya yaitu sasando elektrik yang terbuat dari bahan yang lebih kuat, tujuan dari pembuatan tersebut yaitu sebagai langkah untuk tetap dapat melestarikan instrumen tradisional sasando agar dapat berkembang lebih jauh amplifier pada sasando elektrik yang berfungsi untuk menyalurkan suara ke sound system, biasanya jenis ini digunakan dalam panggung-panggung besar, sedangkan sasando tradisional seperti diatas tadi dimainkan secara Alat Musik SasandoMenurut masyarakat sekitar, manfaat ataupun fungsi dari sasando adalah sebagai berikutSebagai pengiring Tari-tarian yang bertujuan untuk menghibur keluarga saat pengiring acara Hajatan pengiring pengisi suara Melodi dalam sebuah Sajian hiburan instrumen sasando dikenal sebagai instrumen yang menghasilkan melodi terindah di Pulau Memainkan Alat Musik SasandoCara memainkan instrumen ini adalah dengan memetik dawai atau senarnya menggunakan kedua jari tangan, umumnya tangan kanan digunakan untuk menghasilkan chord, sedangkan tangan kiri digunakan untuk menghasilkan nada-nada atau cara memainkan sasando tidaklah mudah karena perlu dibutuhkan harmonisasi perasaan dan teknik sehingga tercipta alunan nada yang merdu, dibutuhkan latihan yang tidak sebentar untuk dapat menguasai teknik memainkan instrumen ini dengan baik,keluwesan gerak jari-jari tangan saat memainkan dawai atau senar menjadi faktor utama kecepatan dan ketepatan nada yang dimainkan dengan kedua tangan yang berlawanan, hal tersebut membuat instrumen ini terbilang unik dan berbeda dan beda dibandingkan instrumen tradisional lainnya, senar atau dawai sasando harus dipetik dengan kedua tangan sama seperti alat musik sini sudahkah kalian memahami tentang alat musik Sasando? Demikianlah penjelasan mengenai alat musik Sasando beserta pengertian, sejarah, jenis, fungsi, dan cara memainkannya, semoga Referensi
makalah tentang alat musik tradisional sasando