Pribadi Nyanyian alam di pematang sawah. Rasanya rindu mengunjungi sawah. Tiada habis- habisnya untuk di ceritakan, tentang bagaimana suasananya, keindahannya, warna - warna alam yang merona, dan tak ketinggalan para petani yang sedari pagi telah beraktivitas di tengah sawah. Angin sepoi- sepoi serasa membelai wajah, membawa saya pada suasana
AhlulHukmi lahir pada 19 Agustus 1981 di Dumai. Beberapa buku yang telah diterbitkan yakni Sang Pembangkang (diterbitkan sendiri, Padang, 2002), Nan Bebas Merdeka (diterbitkan sendiri, Dumai, 2013), kegelapan (diterbitkan sendiri, Dumai, 2015), Kegelapan (FAM Publishing, 2016), 200 Puisi Negeri (FAM Publishing, 2019). Esainya diterbitkan dalam buku nominasi 10 besar Sayembara Tulis Nusantara
15Kumpulan Puisi tentang Alam 1. Keindahan Alam Ini. Betapa indahnya negeri ini Bersama nyanyian burung di pucuk dahan Airmu menari-nari dalam nestapa Para petani pun sudah bersiap untuk pergi ke sawah. Padi-padi yang berwarna hijau Sudah siap untuk dipanen
Retorikapada nyanyian Bissu dapat kita saksikan setiap para Bissu melakukan ritualnya salah satunya pada saat upacara Mappalili yang merupakan upacara yang dilakukan saat musim penghujan tiba biasanya pada bulan November dan dilaksanakan sesaat sebelum para petani turun ke sawah.. Saat melakukan ritualnya, mereka menghunus keris dan menusuk bilah yang bergelombang itu ke pelipis, telapak
3Desember 2017 24,895 Views. M ULAI Minggu ini Kebangsaan) mencoba menampilkan puisi-puisi yang berbicara tentang "Kebangsaan". Tak ada maksud lain, kecuali "Puisi-puisi Kebangsaan" diharapkan bisa menginspirasi kita semua tentang arti pentingnya mengobarkan, menghormati dan menjaga harkat, nilai-nilai dan semangat
resep bolu jadul 4 telur anti gagal. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Nyanyian alam di pematang sawahRasanya rindu mengunjungi sawah. Tiada habis- habisnya untuk di ceritakan, tentang bagaimana suasananya, keindahannya, warna - warna alam yang merona, dan tak ketinggalan para petani yang sedari pagi telah beraktivitas di tengah sawah. Angin sepoi- sepoi serasa membelai wajah, membawa saya pada suasana damai dalam jiwa, terlebih lagi hamparan menghijau kini menghiasi tiap petak sawah, lengkap dengan bulir- bulir padi yang menggantung pada tangkainya. Kawanan bangau juga tak lupa untuk sekedar mampir, mencari makanan favoritnya seperti katak kecil dan beberapa jenis serangga lainnya. Di kejauhan berjejer menjulang pohon- pohon cengkeh serta kelapa menghiasi indahnya anugerah sang penciptaMenoleh kembali apa yang ada di hadapan mata, rasa syukur dalam hati begitu luar biasa, kala menyaksikan padi telah berproses seiring waktu dan menanti untuk segera di pun juga demikian, berharap hasil terbaik panen kali ini memberikan penopang hidup guna memutar roda perekonomian. Setidaknya petani pun akan merasakan dampaknya ketika panen melimpah dengan harga gabah yang stabil sebagai bentuk penghargaan jerih kekhawatiran juga tak kunjung sirna di pelupuk mata, kala beberapa lahan persawahan telah beralih fungsi guna mengikuti tuntutan jaman. Ruko di bangun pada lahan produktif, begitu juga blok perumahan berjejer menggantikan peran sawah yang dulu memberikan keseimbangan dan kini terhimpit seolah alam pun tak mampu bicara. Sungguh saat ini saya sangat bersyukur yang teramat dalam, karena masih diberikan kesempatan menikmati suasana alam pedesaan lengkap dengan pematang sawah ber petak lengkap dengan gemercik air dan sapi yang digembalakan oleh para sahabat di hari sabtu dan minggu, saya gunakan sebagai waktu berharga untuk mengajak keluarga mengunjungi sawah, melihat pemandangan bukit yang menghijau, di kejauhan terlihat pula pesona laut yang membentang, karena letak sawah yang strategis mencakup itu anak bermain lumpur, memberi makan sapi, menyaksikan capung terbang, burung- burung yang hinggap pada tangkai padi, kiranya itu memang sebagai hama tapi sejuk jika dipandang mata. 1 2 Lihat Nature Selengkapnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebelum pagi membuka hijabAyahmu bangun lebih awalBerdiri menghadap bumidan menahan dada sesekaliTak lupa untuk minum kopidi atas meja ada harapan yang putihPada keringat yang sebentar lagi mengalirdiantara rambut dan bekalMemakai sepatu kerjaMerapikan rambut yang tak lagi ikalagar akal akan tetap kekal Ayahmu mulai keluar rumahhendak menyampaikan pesan pada alamAyahmu dan segera bersorakbahwa akulah petani sawa itu. Pundak hitam legamdan betapa semangat sih petani sawah ituharus berangkat segera keseberang sanatanpa curahan kelu-kesah yang semestinya. Lihat Puisi Selengkapnya
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta17 Februari 2022 1359Halo, Raditya M. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab ya Ÿ˜ŠMakna yang terkandung pada bait puisi di atas adalah jasa seorang petani yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Untuk memahami alasannya, mari simak pembahasan berikut. Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang gaya bahasanya sangat ditentukan oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Makna puisi adalah arti atau maksud atau isi yang terkandung dalam puisi yang dapat ditangkap oleh pembaca sesuai tingkat pengalaman dan pengetahuannya. Tahapan menemukan makna puisi 1 Bacalah puisi secara berulang-ulang. 2 Berusaha memahami makna yang terkandung dalam judul puisi. 3 Berusaha memahami gambaran makna yang ditampilkan penyair secara umum. 4 Menetapkan kata-kata yang termasuk dalam kategori lambang dan kata-kata yang termasuk dalam kategori simbol 5 Berusaha memahami makna setiap simbol puisi yang menjadi objek analisis. 6 Berusaha memahami makna yang terdapat dalam setiap baris puisi. Makna yang terkandung pada bait puisi di atas adalah jasa seorang petani yang menanam padi dan tumbuhan di ladang, petani bekerja tidak mengenal panas dan hujan untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Berikut merupakan bukti analisis makna pada puisi di atas. "Dari sawah dan landang di sana Petanilah penamanya" Baris 1 dan 2 bermakna petani yang menanam padi dan tumbuhan di ladang. "Panas terik tak mengapa Hujan rintik tak dirasa" Baris 3 dan 4 bermakna dalam bekerja petani tidak mengenal panas dan hujan. "Masyarakat butuh pangan" Baris 5 bermakna petani bekerja untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat yang merupakan kebutuhan primer. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa makna yang terkandung pada bait puisi di atas adalah jasa seorang petani yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Semoga membantu ya Ÿ˜Å
Puisi tentang Sawah untuk Pencinta Alam, foto Unsplash/Mufid MajnunPuisi tentang Sawah untuk Pencinta AlamPuisi tentang Sawah untuk Pencinta Alam, foto Unsplash/Ramadhani RafidSejuta pesona tetap teruraiTak pernah habis menuai kagumHariku menjadi hari paling indahKetika memandang sawah itu lewat binar matakuHijaunya melepas senyumDari bibir yang tak dapat berkataIndahnya memenuhi jiwaDi kemudian hari, aku ingin berkunjung lagiLewat tangan-tangan petaniKau indahkan desa iniTak hanya dengan hijau dan asrimuNamun juga dengan hasil padimu yang berlimpahDi atas tanah yang suburKau masih menjadi tempat favoritkuUntuk merenung dan bersyukurAtas karunia Tuhan yang tak hentiBanyak tempat indah di duniaNamun tak banyak yang terasa seperti rumahBerbeda dengan sawah yang bisa kujangkauDengan lima menit berjalan kakiKala petani bekerjaKala kerbau membajak sawahKala padi siap dipetikSegalanya ingin terus kupandangSegalanya terus membuatku ingin pulangUndak demi undak sawahYang terhampar hijau di hadapan matakuMasih berkilau di bawah langitSeperti zamrud bagi duniaAlam akan selalu seindah iniSelama hamparan itu masih membentangMengurai barisan padi yang merundukMencium tanah yang kian suburSawah yang hijau dan cantik ituTelah menjadi galeri seni milikku sendiriTangan seniman bahkan tak kuasaMemeluk megahnya hamparan ituSetiap kakiku menjejaki tepiannyaSenyum tak dapat luput di wajahkuSatu-persatu selalu kulukis kagumDi bagian terdalam sanubariku
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Petani-petani yang memanen rumahnya sudah meninggalkan bajak dan kerbau sejak beberapa senjakala. Tanaman minimalis dengan dua lantai dan berpagar besi itu subur bertumbuh di lahan satu hektar. Petani-petani bisa diunduh melalui aplikasi, yang penting sanggup membayar sekolah sampai kuliah. Sebab sekolah itu penting. Sepenting beli kuota internet, serta biji biji plastik yang padat. Jika menjadi petani, jadilah petani berdasi,makan buah-buahan, dan memanen padi darisupermarket. Puisi ini untuk 50 tahun lagisaat penyair dan petani hiduprukun di itu awan dan rombongan hujansedang bertikai, soal sawah manayang akan menerima air hujan. MALANG, 18 NOVEMBER 2019 Lihat Puisi Selengkapnya
puisi nyanyian petani di sawah