Hariini, kita belajar prinsip melayani Tuhan dengan benar. PENDAHULUAN. Sebelum masuk ke dalam teks kita, mari kita memahaminya Surat Roma. Surat Roma dibagi menjadi dua bagian, Salah satu contoh: mengumpulkan uang untuk membantu orang-orang kudus (Rm. 15:31; 2Kor. 8:4, 19, 20; 9:1, 12, 13) bentukpelayanan marturia dalam gereja pantekosta (1), gambar genggaman tangan ibu dan anak (1), Koleksi Foto model baju peneguhan sidi (1), Kotbah Kristen Peran Keluarga dalam pelayanan (2), maksud panggilan, dan pengutusan orang kristian (1), Pengertian tugas gereja dalam bersaksi (1), Pengutusan gereja di dunia antara harapan dan realita (1), 3 hal wujud keterlibatan dalam JikaKristus melayani, maka kita pun para murid harus melayani. Setiap kita diberikan oleh Tuhan kemampuan atau bakat atau talenta untuk bekerja dan dapat menjadi penghasilan finansial kita. Namun kemampuan, bakat dan talenta serta karunia yang telah Tuhan berikan dapat juga dipakai untuk melayani Tuhan di gereja atau pekerjaan Tuhan lainnya. MelakukanKehendak Tuhan. 4. Menjadi Pelayan Tuhan. 5. Tujuh Realitas Mengalami Tuhan Nasihatnya banyak dicari orang dan relasinya dengan Kristus digunakan sebagai contoh bagi banyak orang. adalah putra sulung dari lima anak Henry dan Marilyn. Ia seorang penulis dan juga pembicara internasional. Setelah melayani sebagai pendeta dan Adabanyak nabi juga yang memberikan contoh sebagai pemimpin yang melayani. Maka dari itu, kita harus meneladani para nabi yang memberikan inspirasi menjadi pemimpin kristiani yang baik. Baca dan pahami ayat Alkitab tentang pemimpin berikut ini. Mazmur 37:5 : “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan resep bolu jadul 4 telur anti gagal. Pelayanan adalah rahasia keberhasilan. Itulah yang Yesus katakan. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Matius 2311 Pelayan terbesar yang pernah ada adalah Yesus dan kita harus mengikut modelnya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Markus 1045 Hey! Jangan cuma baca dan belajar saja, tapi hargai penulisnya dengan like, follow, dan kasih pendapat di komen serta bagikan supaya kehidupan bersama lebih baik. Yesus adalah pelayan terbesar dan memiliki dampak terbesar. Jika kita mau dampak yang besar dalam hidup kita, maka itu datang dari pelayanan yang besar. Semua area kehidupan mengajarkan begitu juga. Santa penting untuk melayani orang. Setiap bos tahu betapa pentingnya melayani pekerja mereka. Setiap wiraswasta tahu jika mau usahanya berhasil, dia harus melayani pelanggan. Jika kita berpikir bahwa kita tidak punya waktu untuk melayani, maka kita perlu memikirkan kembali karena melayani adalah rahasia keberhasilan dalam semua area kehidupan. Setiap usaha yang mau menjadi besar tahu bahwa itu dimulai dari pelayanan. Setiap sekolah yang mau menjadi besar tahu bahwa itu dimulai dari pelayanan. Setiap komunitas bahkan sampai negara tahu betapa pentingnya melayani. Tapi banyak yang memiliki gambaran yang salah tentang pelayan. Yesus mau membenarkan itu. Kita membayangkan melayani adalah untuk mereka yang lemah, yang punya banyak waktu kosong, atau seseorang tanpa visi atau energi. Tuhan mengatakan dengan jelas dalam Alkitab bahwa Dia tidak mau kita menjadi budak siapapun. Dia telah memerdekakan kita. Tapi dia mau kita menjadi pelayan untuk semua orang. Budak dan pelayan adalah dua hal yang berbeda. 1. PELAYAN MENGASIHI Yesus mengasihi murid-murid-Nya. Itulah sebabnya Ia melayani mereka. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Yohanes 131b Di saat bagaimana Yesus menunjukkan kasih kepada murid-murid-Nya? Bukan saat Dia melakukan mujizat, tapi saat Dia melayani mereka. Pelayanan adalah tentang motivasi. Pelayanan dimotivasi oleh kasih. Jika pelayanan dimotivasi oleh ketakutan, rasa bersalah, atau lainnya, pelayanan itu tidak akan ebrtahan lama. Itu akan membuat kita terbeban dan menjadi lelah di dalam. Kita perlu tahu bahwa kita, sebagai manusia, adalah makhluk yang penuh dengan konflik. Tidaklah sering kita dimotivasi oleh kasih. Tapi itu bukanlah alasan kita untuk tidak mau melayani. Pertanyaannya bukanlah apakah kita sempurna, tapi apakah kita bertumbuh di dalam motivasi akan kasih? Kita tidak akan pernah menjadi sempurna sampai akhir hidup kita, tapi apakah kita terus bertumbuh di dalam motivasi akan kasih? Karena semakin kita dimotivasi oleh kasih, semakin kita dikuatkan untuk melayani, semakin kita mencapai apa yang Yesus katakan tentang keberhasilan. Bagaimana kita dimotivasi oleh kasih? Bagaimana kita mengisi tanki kita dengan kasih? Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. 1 Yohanes 419 Jadi ini dimulai dengan kasih Tuhan. Itulah dimana kita mengisi tanki kita. Jangan memulai dengan kasih kita karena kita tidak punya cukup kasih. Kasih kita mungkin hanya bertahan 5 tahun, 5 bulan, atau bahkan 5 menit. Tapi jika kasih Tuhan yang tanpa syarat dan kekal selamanya mengisi kita, maka kita akan bisa mengasihi orang lain dengan kasih Tuhan. Jika kita mengenal kasih Tuhan yang mengampuni kita tanpa syarat, maka kita diberikan kebebasan untuk mengampuni orang lain. Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Galatia 513 Tuhan memberikan kehendak bebas. Kita bisa memilih untuk menjadi egois atau melayani tapi Paul menyarankan orang-orang di Galilea untuk melayani. Kita mengasihi orang-orang yang kita layani. Kita tidak akan selalu suka dengan apa yang kita kerjakan, tapi kita suka melayani orang-orang yang kita layani. Orang tua tidak akan mengatakan bahwa mereka suka mengganti popok, tapi mereka suka melayani anak mereka. Kasih mereka terhadap si bayi memapukan mereka untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka sukai. Kita melayani bukan karena kita harus, tapi karena kita mengasihi. 2. PELAYAN TAHU SIAPA MEREKA Seorang pelayan mengetahui identitas mereka. Mereka tidak berusaha membuktikan diri mereka atau membuat orang lain mengakui mereka, tapi mereka sudah tahu diri mereka. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya. Yohanes 133-4 Yesus sedang mempersiapkan dirinya untuk melayani murid-murid-Nya. Yesus tahu bahwa kuasa ada pada-Nya karena sudah diberikan kepada-Nya, tapi dia memilih untuk melayani. Dia bisa memilih untuk melakukan apapun, tapi Dia memilih untuk melayani Dia tahu Dia datang dari Bapa dan akan kembali ke Bapa. Orang-orang yang tidak percaya diri dengan identitas mereka, dengan kasih Tuhan, dengan apa yang dikatakan kepada mereka tentang diri mereka, tidak akan menjadi pelayan yang baik. Kenapa? Karena mereka akan selalu berusaha membuktikan diri mereka kepada orang lain supaya orang-orang tahu mereka. Iblis terus menerus merusak identitas kita. Dia berusaha membuat kita tidak aman dengan diri kita sehingga kita menjadi fokus dengan diri kita sendiri daripada fokus kepada orang-orang yang punya kebutuhan untuk bisa kita layani. Ada perbedaan antara menjadi kodependen dan menjadi pelayan. Jika kita kodependen melakukan sesuatu untuk orang lain supaya kita merasa baik tentang diri kita, kita sedang menaruh orang lain pada posisinya Tuhan. Kita mengharapkan mereka untuk membuat kita menjadi lebih baik. Kita bisa menjadi pelayan terbaik di tempat kita tapi di dalam kita, kita tidak memiliki identitas yang kuat. Kita sedang mencari identitas kita dan itu sangat berbeda dengan melayani. Melayani dimulai dengan kekuatan bahwa Tuhan mengasihi kita, bahwa Tuhan memenuhi kebutuhan kita, dan memberikan kekuatan itu kepada orang lain. Siapakah kita di dalam Yesus Kristus? Kita adalah terang dunia. Kita adalah anak Tuhan. Kita adalah keturunan ilahi. Kita adalah sahabat Tuhan. Kita diadopsi Tuhan. Kita dipilih Tuhan. Kita bait suci Tuhan. Masih banyak lagi apa yang Alkitab katakan tentang kita di dalam Yesus. Setiap hari musuh berusaha mencuri identitas kita sehingga kita lupa siapa kita dan mulai disibukkan dengan hal-hal dunia untuk membuktikan identitas kita yang tidak sesuai dengan identitas kita sebenarnya. Yang perlu musuh lakukan hanyalah membuat kita mendengarkan apa yang situasi atau orang lain katakan tentang kita. Tapi saat kita kembali kepada Tuhan dan mendengarkan kembali apa yang Tuhan katakan tentang kita, maka kita sedang menguatkan identitas sejati kita. Pelayan tahu siapa mereka. 3. PELAYAN MEMENUHI KEBUTUHAN Jika kita seorang pelayan, maka kita memilih untuk memenuhi kebutuhan dalam hidup orang lain. Yesus memenuhi kebutuhan murid-murid saat Dia membasuh kaki mereka. Itulah yang dibutuhkan murid-murid pada saat itu karena kaki mereka sangat kotor akibat debu di jalan. Pada saat itu semua ornag sedang sibuk mempersiapkan Perjamuan Makan Paskah. ada yang mempersiapkan lembu. ada yang mempersiapkan anggur dan cawan. Semuanya sedang dipersiapkan kecuali satu ruangan yang sedang dipinjamkan kepada mereka dan tidak ada pelayan yang datang ke ruangan itu. Tidak ada yang membersihkan kaki murid-murid dan semua mulai memainkan permainan “Giliran siapa melayani”. Semua saling melempar tanggung jawab. Alkitab tidak mengatakan apapun tentang mengambil giliran untuk melayani. Apakah Alkitab pernah mengatakan kasihilah satu dan yang lain pada saat giliranmu? Atau layanilah satu yang lain pada saat giliranmu? Tidak ada giliran dalam Alkitab. Yang ada hanyalah kasihilah, layanilah. Ketika Yesus masuk ke dalam dan melihat. Dia melakukan ini. Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Yohanes 135 Tuhan dalam bentuk daging membasuh kaki. Kenapa Yesus membasuh kaki? Pertama karena kaki murid-murid kotor. Kedua karena hati mereka sedang angkuh. Jika tidak angkuh, pasti salah satu dari mereka mau membasuh. Tapi mereka tidak dan saling melempar tanggung jawab. Membasuh kaki pada saat ini adalah sebuah tindakan memenuhi kebutuhan orang lain. Jika kita tidak pernah melayani, gereja adalah tempat untuk memulai pelayanan. Jika kita tidak tahu mesti melayani, cobalah salah satu. Jika tidak sesuai, maka kerjakan yang lain. yang penting terjunlah melayani. Ada pelayanan yang berdasarkan kita dibentuk dan pelayanan berdasarkan kebutuhan yang menekan. Pelayanan yang berdasarkan kita dibentuk adalah pelayanan yang sesuai dengan bagaimana kita diciptakan. Kita diciptakan dengan karunia rohani, hati, karakter, pengalaman, dan kemampuan yang berbeda-beda dimana itu akan menjadi pelayanan seumur hidup kita. Tapi ada juga pelayanan yang tidak kalah pentingnya yaitu pelayanan berdasarkan kebutuhan yang menekan. Ketika kita melihat kebutuhan di depan kita, kita sadar bahwa kita harus memenuhi kebutuhan itu. Kadang kita bingung dan berpikir jika kita sudah dibentuk untuk melayani di bagian ini, maka kita tidak perlu melakukan pelayanan yang bukan bagian kita. Jadi kita berjalan di gereja dan menemukan sampah di jalan, kita berkata bahwa kita tidak dibentuk untuk memungut sampah. Jadi kita tunggu orang lain yang dibentuk untuk memungut sampah. itu adalah sesuatu yang salah. Jika kita melihat ada tumpukan sampah di tetangga kita, kita bisa menawarkan diri untuk membuang sampah tersebut. 4. PELAYAN MELAYANI ORANG YANG TIDAK SEMPURNA Karena kita melayani orang yang tidak sempurna, maka kita bisa kecewa, sakit, atau luka saat melayani. Mereka bahkan bisa melayani palayanan kita. Yesus melayani murid-murid yang tidak sempurna. Saat masuk ke dalam ruangan dimana Yesus membasuh mereka, mereka berselisih tentang siapa yang terbesar di antara mereka. Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka. Lukas 2224 Ini terjadi pada malam itu. Ketika Yesus berjalan ke dalam ruangan, mungkin kita membayangkan sedang ada suasana menyembah atau rohani di dalam. Tapi tidaklah seperti itu. saat mereka masuk, itu bukanlah tempat yang kudus, tapi tempat dimana mereka mulai beradu pendapat. Yesus yang menghabiskan 3 tahun bersama mereka dan mengajarkan mereka terus menerus tentang pelayanan masuk ke dalam dan mau menghabiskan malam terakhir Dia bersama dengan mereka. Tapi Yesus malah menemukan keadaan seperti itu. Murid-murid masih tidak mengerti tentang melayani. Bagaimana perasaan Yesus saat itu? Mungkin kita akan tergoda untuk pergi saya pernah tergoda untuk itu. Tapi sebaliknya Yesus melayani mereka. Kita tidak melayani untuk pengakuan orang lain. Kita melayani karena Tuhan mengasihi kita dan perbedaan yang bisa kita buat dalam hidup mereka. Orang-orang akan mengecewakan kita tapi kita bisa memilih untuk tidak kecewa. Jangan biarkan kekecewaan itu mencuri kita dari kebesaran saat melayani. Yesus bahkan membasuh kaki Yudas, orang yang mengkhianati-Nya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yohanes 132 Jadi Yudas tahu dia akan mengkhianati Yesus dan Yesus tahu Yudas akan mengkhianati-Nya. Tapi Yesus tetao membasuh kaki Yudas. Yudah menjatuhkan Yesus, tapi Yesus tetap melayaninya. Orang-orang akan menjatuhkan kita. Tapi jangan biarkan itu mencuri kita, membawa kita menjauh dari sukacita pelayanan. Banyak orang yang dikecewakan dan akhirnya mundur. Mereka ke gereja dan tidak mau melayani lagi. Mungkin ktia sedang mencoba mendapatkan identitas dari mereka. Mungkin butuh waktu untuk luka itu supaya pulih. Mungkin waktu itu sudah berlalu dan saatnya mulai pelayanan lagi. Yesus juga membasuh kaki Petrus walaupun Petrus tidak mau. Kata Petrus kepada-Nya “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Yohanes 138-9 Betapa cepatnya Petrus berubah dari tidak menjadi ya. Petrus sangat mudah ditebak. Dia bisa menjadi sangat yakin dengan dirinya tapi ternyata itu salah. Dia bilang dia tidak akan menyangkan Yesus, tapi dia malah menyangkal. 5. PELAYAN ITU RENDAH HATI Yesus menunduk dan merendahkan hati untuk membasuh kaki. Besoknya Yesus merendahkan hati untuk disalib supaya kebutuhan semua manusia dipenuhi. Pelayanan seperti apa yang Tuhan suka? Pelayanan yang rendah hati. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. Matius 2311-12 Penghalang terbesar untuk melayani adalah hati kita yang angkuh. Hati kita yang angkuh akan fokus pada apa yang orang lain katakan tentang kita daripada melayani orang lain. Hati yang angkuh akan fokus pada apa yang akan kita rasakan daripada mengetahui bahwa Tuhan mengasihi kita dan mau kita melayani dari kasih itu. Jika kita mau menjadi pelayan yang hebat maka kita harus menghadapi keangkuhan kita. Langkah pertama dalam kerendahan hati bukanlah berpikir bahwa kita itu rendah tapi lebih kepada berpikir bahwa orang lain itu tinggi. Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka “Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Yohanes 1312-15 Kita akan bertemu dengan orang yang memiliki kaki yang kotor, baik fisik atau rohani atau emosional. Tuhan akan meminta kita untuk mengambil sehelai kain dalam ungkapan, dan melayani mereka. Kebesaran ditemukan dalam pelayanan. Berkat terbesar dalam hidup kita datang dari tempat-tempat dimana kita memilih untuk melayani. Pelayanan yang rendah hati adalah jalan kepada kebesaran yang murni dan benar. Yesus mengajarkan hal yang terbalik dengan dunia. Di dunia yang mau kita untuk menjadi terkenal, Yesus mau kita mengenali orang lain. Di dunia yang mau kita berpikir bahwa kebesararan adalah tentang apa yang kita dapat, Yesus berkata bahwa kebesaran datang dari apa yang kita beri. Di dunia dimana kita berpikir bahwa keberhasilan adalah tentang apa yang kita capai, Yesus berkata keberhasilan, keberhasilan sejati, datang dari pelayanan. Arti datang dari pelayanan. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya. Yohanes 1317 GambarJesus Christ with the twelve apostles. Christ depicted wearing a white robe with a yellow sash, is kneeling before one of the apostles as He washes the feet of that apostle. The other eleven apostles are gathered around a table having just completed the last supper. They are watching Christ. John 131-20 Bagaimana Kita Dapat Melayani Pikirkan tentang cara-cara orang telah melayani Anda dan anggota keluarga Anda. Yesus berfirman, “Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan” Lukas 2227. Sebagai para pengikut sejati Yesus, kita juga harus melayani sesama. Pelayanan adalah menolong sesama yang membutuhkan bantuan. Pelayanan yang seperti Kristus tumbuh dari kasih yang tulus bagi Juruselamat dan dari kasih serta kepedulian bagi mereka yang kepadanya Dia memberi kita kesempatan dan arahan untuk membantu. Kasih adalah lebih dari sekadar perasaan; ketika kita mengasihi sesama, kita ingin menolong mereka. Kita semua harus bersedia untuk melayani, terlepas dari pendapatan, usia, atau kedudukan sosial kita. Beberapa orang percaya bahwa hanya yang miskin dan yang rendah yang hendaknya dilayani. Orang lain berpikir bahwa pelayanan hendaknya hanya diberikan oleh yang kaya. Namun Yesus mengajarkan yang sebaliknya. Ketika ibu dari dua murid-Nya meminta-Nya untuk menghormati putra-putranya dalam kerajaan-Nya, Yesus menjawab, “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu” Matius 2026–27. Ada banyak cara untuk melayani. Kita dapat melayani orang lain secara ekonomi, sosial, jasmani, dan rohani. Sebagai contoh, kita dapat berbagi makanan atau bahan-bahan lainnya dengan mereka yang membutuhkannya. Kita dapat menolong mereka yang membutuhkan dengan memberikan persembahan puasa yang murah hati. Kita dapat menjadi teman bagi pendatang baru. Kita dapat berkebun bagi orang yang lanjut usia atau merawat orang yang sakit. Kita dapat mengajarkan Injil kepada orang yang membutuhkan kebenaran atau menghibur orang yang berduka. Kita dapat melakukan tindakan pelayanan yang kecil dan besar. Kita hendaknya jangan pernah gagal untuk menolong seseorang karena kita tidak mampu melakukan hal-hal yang besar. Seorang janda menceritakan tentang dua anak kecil yang datang ke rumahnya tak lama setelah dia pindah ke sebuah kota baru. Anak-anak tersebut membawakannya keranjang makan siang dan catatan yang berbunyi, “Jika Anda menginginkan seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan, panggillah kami.” Janda itu dijadikan senang oleh kebaikan kecil tersebut dan tidak pernah melupakan hal itu. Tetapi, kadang-kadang, kita harus berkurban banyak untuk melayani seseorang. Juruselamat memberikan nyawa-Nya dalam melayani kita. Pikirkan tentang orang-orang dalam keluarga atau masyarakat Anda yang membutuhkan secara ekonomi, sosial, jasmani, atau rohani. Renungkan hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk melayani mereka. Mengapa Juruselamat Ingin Kita Melayani Sesama Mengapa Tuhan ingin kita melayani sesama? Melalui pelayanan para pria dan wanita serta anak lelaki dan perempuan, pekerjaan Allah terlaksana. Presiden Spencer W. Kimball menjelaskan “Allah sungguh memerhatikan kita, dan Dia mengawasi kita. Tetapi biasanya melalui orang lainlah Dia memenuhi kebutuhan kita” Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Spencer W. Kimball [2006], 99. Sepanjang kehidupan kita, kita semua bergantung kepada orang lain untuk mendapatkan pertolongan. Ketika kita bayi, orang tua kita memberikan makanan, memberikan pakaian, dan merawat kita. Tanpa perawatan ini kita sudah mati. Ketika kita tumbuh, orang lain mengajarkan kepada kita keterampilan dan sikap. Banyak dari kita memerlukan perawatan sewaktu sakit atau uang dalam krisis keuangan. Beberapa dari kita memohon kepada Allah agar memberkati orang-orang yang menderita dan kemudian tidak berbuat apa-apa bagi mereka. Kita harus ingat bahwa Allah bekerja melalui kita. Ketika kita saling membantu, kita melayani Allah. Raja Benyamin, seorang raja yang agung pada zaman Kitab Mormon, mengajari rakyatnya asas ini dengan cara hidupnya. Dia melayani mereka sepanjang hidupnya, mencari nafkahnya sendiri alih-alih disokong oleh rakyat. Dalam sebuah khotbah yang terilhami dia menjelaskan mengapa dia senang melayani, dengan mengatakan “Bilamana kamu melakukan pelayanan untuk sesamamu berarti kamu hanya melayani Allahmu …. Dan jika aku, yang kamu sebut rajamu bekerja untuk melayani kamu, lalu tidakkah seharusnya kamu bekerja untuk saling melayani? Mosia 217–18. Apa yang dapat kita lakukan untuk siap memenuhi kebutuhan orang lain? Kita Menerima Berkat-Berkat melalui Pelayanan Apa berkat-berkat yang kita terima melalui pelayanan kepada orang lain? Ketika kita melayani orang lain kita memperoleh berkat-berkat yang penting. Melalui pelayanan kita meningkatkan kemampuan kita untuk mengasihi. Kita menjadi semakin tidak mementingkan diri. Sewaktu kita memikirkan masalah orang lain, masalah kita sendiri terlihat lebih ringan. Kita harus melayani orang lain untuk memperoleh kehidupan kekal. Allah telah berfirman bahwa mereka yang hidup bersama-Nya harus mengasihi serta melayani anak-anak-Nya lihat Matius 2534–40. Ketika kita memerhatikan kehidupan orang-orang yang melayani dengan tidak mementingkan diri, kita dapat melihat bahwa mereka memperoleh lebih banyak daripada yang mereka berikan. Salah satu orang semacam itu adalah Orang Suci Zaman Akhir yang bernama Paul yang kehilangan fungsi kedua kakinya dalam sebuah kecelakaan. Beberapa orang mungkin menjadi sedih dan merasa tak berguna, namun sebaliknya Paul memilih untuk memikirkan orang lain. Dia mempelajari sebuah usaha dan memperoleh cukup uang untuk membeli sebuah rumah. Di sana dia dan istrinya menyediakan tempat bagi banyak anak yang tak diinginkan, yang tunawisma. Beberapa di antaranya cacat parah. Sampai kematiannya 20 tahun kemudian, dia melayani anak-anak ini dan orang lain. Sebagai balasan dia sangat dikasihi, dan pikirannya teralihkan dari keadaan kakinya yang lumpuh. Dia tumbuh dekat dengan Tuhan. Presiden Spencer W. Kimball mengatakan, “Kita menjadi pribadi yang lebih bermakna ketika kita melayani orang lain—sesungguhnya, adalah lebih mudah ’menemukan diri kita sendiri karena ada lebih banyak dari diri kita untuk ditemukan!” Ajaran-Ajaran Presiden Gereja Spencer W. Kimball, 104. Kesempatan untuk Melayani Beberapa dari kita hanya melayani mereka yang keberadaannya di dekat kita, kita senangi dan menghindari yang lain. Tetapi, Yesus memerintahkan kita untuk mengasihi dan melayani setiap orang. Ada banyak kesempatan untuk melayani lihat Mosia 415–19. Kita dapat melayani anggota keluarga kita. Para suami dan istri hendaknya menyadari kebutuhan satu sama lain. Para orang tua hendaknya melayani anak-anak mereka bukan hanya dengan memberikan makanan dan pakaian kepada mereka tetapi juga dengan mengajar dan dengan bermain serta bekerja bersama mereka. Anak-anak dapat melayani dengan membantu melakukan pekerjaan rumah serta dengan menolong kakak dan adik. Para suami dan istri saling melayani dan menolong. Mereka dapat saling menolong merawat anak-anak, dan mereka dapat saling mendukung dalam minat dan pengejaran individu mereka. Seorang ibu dan ayah mungkin berkurban untuk mengirim anaknya ke misi. Seorang kakak lelaki dapat menghibur adik perempuannya yang takut akan kegelapan atau menolongnya belajar membaca. Para nabi kita telah memberi tahu kita bahwa sebuah keluarga adalah unit paling penting dalam masyarakat. Kita juga harus melayani keluarga kita lihat Mosia 414–15. Kita memiliki banyak kesempatan untuk melayani tetangga kita, teman-teman kita, bahkan orang asing. Jika seorang tetangga mengalami kesulitan dalam menuai hasil ladang sebelum sebuah badai, kita dapat membantu. Jika seorang ibu sedang sakit, kita dapat mengawasi anak-anaknya atau menolongnya melakukan pekerjaan rumah. Jika seorang pemuda tidak aktif di Gereja, kita dapat membimbingnya kembali. Jika seorang anak dicemooh, kita dapat berteman dengannya dan membujuk orang lain untuk menjadi baik hati. Kita tidak perlu mengenal orang-orang yang kita layani. Kita hendaknya mencari cara-cara untuk melayani sebanyak mungkin anak-anak Bapa Surgawi kita. Jika kita memiliki bakat-bakat khusus, kita hendaknya menggunakannya untuk melayani orang lain. Allah memberkati kita dengan bakat dan kemampuan untuk menolong meningkatkan kehidupan orang lain. Kita memiliki kesempatan untuk melayani di Gereja. Satu tujuan organisasi Gereja adalah memberi kita kesempatan untuk saling menolong. Para anggota Gereja melayani dengan melakukan pekerjaan misionaris, menerima tugas-tugas kepemimpinan, mengunjungi anggota Gereja yang lain, mengajar di kelas-kelas, serta melakukan pekerjaan Gereja yang lain. Dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir tidak ada rohaniwan yang dibayar, jadi anggota biasa harus melaksanakan semua kegiatan Gereja. Bagaimana kita dapat memberikan cukup waktu kepada keluarga kita, bahkan dengan banyaknya kesempatan kita untuk memberikan pelayanan dalam Gereja dan masyarakat? Kristus Adalah Teladan Pelayanan yang Sempurna Apa saja kisah tulisan suci favorit Anda mengenai Juruselamat memberikan teladan pelayanan? Juruselamat menyediakan teladan pelayanan yang sempurna. Dia menjelaskan bahwa Dia tidak datang ke bumi untuk dilayani melainkan untuk melayani serta untuk memberikan nyawa-Nya bagi kita lihat Matius 2028. Yesus Kristus mengasihi kita semua lebih daripada yang dapat kita pahami. Ketika Dia berada di bumi Dia melayani yang miskin, yang terabaikan, yang berdosa, yang dihina. Dia mengajarkan Injil kepada semua orang yang mau mendengarkan, memberi makan orang banyak yang kelaparan yang datang untuk mendengar-Nya, menyembuhkan yang sakit, dan membangkitkan yang mati. Dia adalah Pencipta bumi dan Juruselamat kita, namun Dia melakukan banyak tindakan pelayanan dengan rendah hati. Tepat sebelum Penyaliban-Nya Dia bertemu dengan para murid-Nya. Setelah mengajar mereka, Dia mengambil ember berisi air dan handuk serta membasuh kaki mereka lihat Yohanes 134–10; lihat juga gambar di bab ini. Pada masa itu membasuh kaki tamu merupakan tanda penghormatan dan biasanya dilakukan oleh seorang hamba. Yesus melakukan hal itu sebagai contoh akan kasih dan pelayanan. Ketika kita dengan sukarela melayani orang lain dalam semangat kasih, kita menjadi lebih seperti Kristus. Apa yang dapat kita pelajari dari teladan pelayanan Juruselamat? Tulisan Suci Tambahan Mosia 2 khotbah Raja Benyamin mengenai pelayanan A&P 815 menopang, meneguhkan, memperkuat Kolose 323–24 melayani orang lain sebagaimana Anda mau melayani Tuhan Alma 17–18 Amon melayani raja Galatia 513 melayani satu sama lain dengan kasih Apa yang terlintas di benakmu saat mendengar frasa “saling melayani”? Apakah kamu terpikir tentang, “Aduh, males ah”, “capek”, “aku nggak mau diganggu”. Melayani orang lain bisa jadi aktivitas yang memberatkan di saat jadwal kita terasa padat, atau kita merasa sudah sibuk dengan beragam hal. Namun, panggilan untuk saling melayani adalah panggilan yang penting dalam kehidupan Kristen. Yesus memberi teladan melayani dan Dia meminta kita untuk melakukan yang sama Lukas 2225-27. Melayani orang lain tidak melulu tentang hal besar. Kita bisa melayani dari hal yang paling sederhana. Ini 5 tips buatmu. Feb 12, 2014 in ministry Mengapa melayani? Kalau pertanyaan ini diarahkan kepada kita, apa jawaban kita? Karena ingin aktif di gereja atau di persekutuan. Karena ingin memanfaatkan talenta untuk pekerjaan Tuhan. Atau mungkin ada alasan yang lainnya. Memutuskan terlibat dalam suatu pelayanan memang mudah, tapi tidak mudah untuk tetap terus melayani. Mengapa? Karena setelah memulai pelayanan kita akan menghadapi berbagai ujian dalam pelayanan. Hubungan dengan sesama pelayan, kelelahan karena beratnya pelayanan dan lainnya. Namun, satu hal yang paling sering membuat kita jatuh adalah motivasi ingin dipuji dan diperhatikan. Ketika kita tidak lagi dilihat atau diperhatikan, motivasi melayani jatuh dan kita bisa berhenti dari pelayanan. Motivasi Melayani yang Benar Untuk itulah sangat penting bagi kita untuk memulai pelayanan dengan motivasi yang benar. Motivasi melayani yang benar adalah ucapan syukur karena kasih dan keselamatan yang telah Allah limpahkan dalam kehidupan kita. Hanya dengan motivasi demikianlah kita bisa mengatasi tantangan dan kesulitan dalam pelayanan. Saat kita menerima tugas pelayanan dengan motivasi melayani yang baik, Tuhan juga melengkapi kita dengan karunia-karunia rohani. Tujuannya adalah supaya setiap kita yang melayani dapat bekerja dengan semaksimal mungkin dan bagi kemuliaan Allah. Berikut adalah beberapa ayat yang menunjukkan bahwa Allah memperlengkapi orang-orang yang melayani. Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita. Roma 124-8 Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin. 1 Petrus 411 Juga ayat lainnya seperti dalam 1 Korintus 126-11, 1 Korintus 1227-31, dan Efesus 47-13 Tuhan telah memperlengkapi kita anak-anaknya supaya bisa melayani dengan baik. Jadi tunggu apa lagi? Mari ikut serta dalam pelayanan pekerjaan Tuhan! Tapi ingat motivasi pelayanan harus benar. Semua hanya dari Tuhan, oleh Tuhan, dan bagi Tuhan. Bukan untuk diri sendiri. Motivasi melayani yang benar Baca juga artikel-artikel dalam tema Pelayanan Sumber Gambar Recommended for you

5 contoh melayani tuhan